Kiss the rain


Seorang sahabat saya pernah bertanya kepada saya melalui ym tentang sifatnya yang cengeng, dia jengah dengan sifatnya yang rapuh itu, ah... untunglah dia jauh dari saya saat itu, tentu jika dekat maka kupeluk dia erat dan berkata kalau sayapun juga cengeng seperti halnya dia, dan berbisik padanya bagaimanapun cengengnya dan rapuhnya dia akan tetap jadi sahabat terbaik yang pernah saya miliki.

Karena memang sering kali saya juga menangis didalam diam dan tak ada yang tau rasanya kecuali saya dan Yang Maha Mendengar Segalanya. Bahkan tak jarang saya sengaja membuat kekasih saya jengkel dan ingin cepat2 mematikan videonya. hanya ingin supaya dia tak ingin melihat saya menangis di depannya. saya ingin kuat, mungkin lebih tepatnya memaksa diri saya untuk kuat menghadapi segala masalah yang menusuk saya dalam2

Saya ingin tegar, tapi pada kenyataannya saya malah terlihat kaku dan angkuh. Tak lebih supaya tak terlihat rapuh di depan yang lain. Kemudian pada akhirnya kesendirianlah teman terbaik yang saya miliki saat ini. Jika saya hanya bisa memberikan luka pada dia yang mencintai saya, maka dengan tanpa saya sadari saya mulai menjauh perlahan dan menarik diri.




Maka inilah saya, yang ketika mengingat betapa besar perjuangan ibu dan ayah saya dalam membesarkan saya ,akan menangis terisak2 menahan sesak rindu yang tak terucap. Saya ingin tegar untuk mereka. Saya ingin membanggakan mereka, karena tak ada yang bisa saya lakukan selain itu.

Maka inilah saya, sosok angkuh yang tak memiliki banyak teman, hanya memiliki sedikit sahabat yang tahan banting, yaitu yang rela saya sakiti berkali2 dan masih pula enggan menjauhi saya, masih bersedia memeluk saya, memaklumi segala keterbatasan saya, masih bersedia mendengar candaan saya yang bisa dihitung dengan jari.

Maka inilah saya, yang akhirnya menemukan orang "limited edition" yang berkali2 saya hancurkan hatinya dan masih saja mau menunggu saya, masih saja mencintai saya dengan separuh hatinya, separuhnya lagi dia persembahkan untuk ibunya :)

Terima kasih, meski banyak yang tak memperdulikan saya, hanya dengan mengingat ayah, Ibu, sahabat2 saya yang bisa d hitung jari dan juga kekasih terhebat saya. maka saya bisa tersenyum menghadapi dunia, menyambut pagi saya yang sepi dan selalu sama saja rasanya. saya bersyukur memiliki kalian semua, smoga kalian selalu di lindungi oleh-Nya, bahagia meski ada ataupun tiada saya di samping kalian, Sarang he yo...


Yang angkuh dan tak baik hatinya,
El Arifah

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Semangat untukmu karena jalan ini adalah jalan Allah. Dan yang terpenting adalah kemampuan untuk mau menjalani ini semua dengan senyuman. Di tunggu di lovely city ya ...

    BalasHapus
  3. memiliki sedikit sahabat yang tahan banting :') , bener banget mba, saya bahkan hanya punya yang kurang dr jari sebelah tangan utk sahabat seperti itu ,
    btw terimakasih sudah berkunjung ke dunia saya , ini saya kunjungi balik :D

    BalasHapus
  4. weih.. makasih untung kunjungan baliknya :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Bahasa Thailand

Serenade

So... when you cancall me mommy?