untitle part 1


Sore itu hujan, jalanan aspal basah. remang mendung sendu memeluk langit. setelah hujan reda. saya masih pula tak rela melepasnya. sedang orang2 mulai bergerak kembali kejalanan setelah berteduh panjang di emper2 toko.saya masih asik menatap langit yang basah. lamat2 terdengar suara Someone like you-nya Adele dari toko elektronik yang tak seberapa jauh jaraknya dari saya

Nevermind I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you
Don't forget me I beg
I remember you said
Sometimes in lasts in love but sometimes it hurts instead

Hujan kembali turun. Bukan, bukan turun dari langit tapi dari mata saya. orang2 menyebutnya air mata *klise* . saya menyaput airmata saya segera "tegarlah El, tegarlah" teriak saya dalam hati. dingin angin berhembus pelan menerpa wajah ketika saya bergabung dengan orang2 di jalanan. sepeda motor saya pacu dengan kecepatan rendah. pikiran saya kembali melayang ke masa beberapa jam yang lalu.

"Dia menikah hari ini El" Suara bli Gede pelan

"Lalu?" tanya saya acuh, masih dengan jari2 yang bermain di atas tut2 keyboard di hadapan saya. mencoba fokus pada pekerjaan di hadapan saya padahal sebenarnya pikiran saya kacau kemana2.

"Tiang cuma mau kasih tau kamu El. Hidup itu terkadang tidak sesuai dengan mimpi kita, tapi percayalah. Sang Hyang Widi tau yang terbaik untuk kita"

Saya mencoba tersenyum di antara perih yang saya rasakan "Terima kasih bli"

bli Gede menghela nafas. menatap saya iba. sungguh, sebenarnya ia sangat tau betapa kacaunya saya ketika itu. sepintar apapun saya menyembunyikannya, bli selalu bisa membaca pikiran saya. 

"Ini sudah lewat jam pulang, pulanglah El. beristirahatlah, walau sulit di lakukan" bli memerintah atau lebih tepatnya mengasihani.

"Saya mau pulang ke Surabaya bli. saya lelah berada di sini"bli Gede menatapku lama

"Masalah tak akan berhenti sekalipun kamu lari"

"Saya tidak lari bli, hanya... saya butuh tempat untuk ... menenangkan diri"sanggahku sedikit terbata, dadaku rasanya sudah semakin sesak menahan tangis

"Baiklah, 1minggu. tidak lebih dari itu" Tegas bli Gede

"Terima kasih bli, maaf untuk meninggalkan bli ketika pekerjaan sedang sibuk2nya"

"Tenang saja, Itu akan kamu bayar sepulang dari Surabaya nanti" Bli Gede mengerlingkan matanya sambil tersenyum. saya balas tersenyum sebelum bli masuk kedalam ruang kerjanya, dan bergegas, beberes meja kerja. saya akan merindukan meja kerja ini selama seminggu.

Cerpen iseng by El Arifah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Bahasa Thailand

Serenade

So... when you cancall me mommy?