Postpartum Distress Syndrome

Postpartum Distress Syndrome atau istilah lainnya Baby blues Syndrome adalah kondisi dimana rasa galau akut menyerang ibu pasca melahirkan. Yang jika keadaan ini tidak diatasi dengan baik maka akan mengakibatkan Postpartum Depression dan penelitian terakhir menyebutkan bahwa sebanyak 50 % lebih, ibu pasca melahirkan mengalami ini. Temasuk saya.

Saya hanya tau, bahwa menjadi seorang ibu, bukanlah tugas yang mudah. Tapi saya tak pernah tau, jika akan sangat seberat ini rasanya. Sesaat setelah melahirkan, pada umumnya anak perempuan akan pulang kerumah orang tuanya. meminta bantuan ibunya untuk merawat anaknya, diajari begini dan begitu. memandikan, mengganti popok, mengatasi kerewelan bayi saat malam dll

Tapi saya tidak. Keadaan membuat saya terpaksa harus pulang ke rumah ibu mertua,bukan ke rumah ibu kandung saya. Karena kakak perempuan saya juga baru saja melahirkan dan keadaan ibu dan bayinya lebih membutuhkan perhatian ibu saya daripada saya dan bayi saya.

Dan sejak saat itulah saya rasa Postpartum Distress Syndrome/Baby Blues Syndrome mulai saya alami. Hampir tiap malam saya menangis diam2 disaat suami saya tidur. saya memandangi anak saya yang menangis tanpa melakukan apa2. hingga suami saya terbangun, dan saya pura2 tidur. INI GILA. Ini bayi gue.kok gue abaikan sih. lalu saya bangun dan mengganti popoknya yang basah, lalu menyusuinya.

Sering kali ketika hanya berdua saja dengan bayi saya, suami sedang bekerja, saya nangis tersedu2 sambil memeluk bayi saya. meminta maaf karena mengabaikannya saat menangis. menciumnya tanpa henti dengan rasa penyesalan yang tak terhingga.

Hal2 sepele kadang bisa jadi besar untuk saya, mulai dari nasihat ibu mertua yang baik tapi saya anggap jahat. apapun bantuan ibu mertua, saya anggap sesuatu yang akan menjauhkan saya dengan bayi saya. saya overprotected dengan bayi saya. saya jadi sering kesal dan menangis sendiri.

Untungnya saya punya suami sangat perhatian, minggu2 pertama terberat saya setelah melahirkan, kami bergantian menjaga bayi kami, saya tau dia lelah setelah bekerja seharian, tapi dia tetap mau tidur dini hari untuk menjaga bayi kami. meski kami tinggal serumah dengan ibu mertua. tapi ketika malam, kamilah yang bertanggung jawab dengan bayi kami. dan saya bersyukur beliau besikap begitu. Pernah bayi kami menangis hebat sepanjang malam, dan ibu mertua mengambil alih bayi saya untuk ditenangkan. dan dalam beberapa saat bayi saya behenti menangis tapi gantian saya yang malah nangis. Ada rasa besalah dan useless menjadi seorang ibu. Ini saya ibunya kok malah gak berhasil menenangkan dia sih, ini anak saya loh,tapi lebih nyaman sama ibu mertua saya. saya gak berguna banget sih. saya mati aja deh

Heh??? semudah itu pengen mati cuma gara2 anak lu dibantu didiem sama ibu mertua. IYA. ketika baby blues syndrome menyerangmu, maka pikiran untuk mati dan menyakiti diri sendiri, bahkan bayimu, akan sering kali datang dan berbisik padamu. Kalian pernah baca berita ada seorang ibu yang tega membunuh bayinya yang baru lahir. ah sering... ada yang menenggelamkannya di ember karena tak tahan dengan tangisannya, ada yang mencekiknya dan ada juga yang membekap dengan bantal. Kalau lihat berita itu apa komentar kalian?

GILA... SINTING... KALO GAK PENGEN PUNYA ANAK YA KASIH KE PANTI ASUHAN KEK, JANGAN DI BUNUH GITU. DASAR IBU KEJAM, GAK PUNYA HATI..... KOK ADA IBU KAYAK GITU, HEWAN AJA GAK GITU....

Dear kawan, bacalah informasi sebanyak2nya tentang Baby Blues Syndrome. Maka kalian akan menyadari. Bahwa kami, Ibu2 pasca melahirkan, sesungguhnya sangat.. sangat... sangat... menyayangi bayi kami. kami hanya sedang diambang tekanan. kami butuh dukungan kalian, kami butuh perhatian lebih, kami butuh pengajaran. Hei...anak SD gak bisa toh tiba2 pinter bikin Skripsi tanpa Revisi. Begitupun kami para ibu muda, Ibu baru yang masih tertatih2 belajar mengurus bayi. Please lah jangan dikit2 dikomentari

"Loh kok mandikannya gitu sih, Loh.. kok keluar gak dipakein topi sih, Loh kok begini sih kok gitu"

HUft banget deh, Tiap denger ada tetangga yang suka banget komen kayak begitu ke saya. Untung ibu mertua orangnya cool. tiap dinyinyirin pasti jawabnya "Yaudah biarin, bayinya kuat kok" tapi abis nyampe dirumah pasti nasehatin saya, pake nada keibuan, jadi bayi itu kudu gini ya dan gitu ya.

Kalo lagi gak kambuh baby blues syndrome-nya sih bakal langsung ngangguk2 dan bahagia dapet info baru, tapi kl lagi kambuh sih. mangkel aja gitu. NO REASON *rumit* T__T

Keadaan makin parah setelah saya sudah mulai aktif kerja. stress kerjaan, berakibat menurunnya produksi asi. yang ujung2nya ya bikin ngerasa useless lagi jadi ibu. Project ASI eksklusif 2tahun gagal total. anakpun makin lengket sama ibu mertua. Ah... cerita yang ini tar sambung postingan lain lagi deh soal ibu pekerja dan anaknya T___T

Intinya ibu yang terkena syndrome baby blues ini perlu banget dukungan suami dan orang-orang terdekatnya. Apalagi suami. Kudu sabar banget dan mengerti keadaan istrinya yang lagi adaptasi. Berat banget emang peran suami tapi percayalah, segala perjuangan pasti gak akan terbayar sia-sia.

Semangat untuk New MOm yang ada diluar sana. Teruslah berusaha sebaik yang kalian bisa. Akan selalu ada orang2 yang nyinyir saat kita dalam masa pembelajaran menjadi seorang ibu. Salah itu gak papa. namanya juga belajar. KEEP FIGHTING!!!!

Ibu baru yang terus berjuang melawan baby blues pada dirinya
El Arifah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Bahasa Thailand

Serenade

So... when you cancall me mommy?