My Dream...
Angin musim panas mulai terasa berhembus, Tobi, adikku yang paling tua malah mengambil jaring dan pergi ke hutan belakang rumah bersama toto, robot ke 2 buatan ayahku..
"Tobi..."teriakan ibu tak digubrisnya, malah kaki2 kecilnya melompat menyebrangi danau disusul oleh langkah2 berdecit toto.Diam2 aku berjingkat2 berjalan dibelakang ibu
"Hei...kau juga mau kemana?" ibu menarik kerah jaketku, hampir aku terjerembab direrumputan.aku meringis
"Aku ada kencan dengan Shino hari ini"
"Tidak boleh,Kau harus seleseikan tugasmu dulu" Aku merengut, berjalan kembali kedalam rumah sambil jari2 tanganku mengetik massage pada Shino.
maav shino..sepertinya aku agak terlambat, aku tidak berhasil kabur.. (_ _')>
Aku kembali kekamarku dengan kesal, menatap Aiko, robot pertama buatan ayahku yang harus aku perbaiki programnya karena sering eror, maklum usia robot itu sendiri lebih tua dariku.
"Baiklah Aiko, mari kita bekerja sama supaya kau cepat sembuh"
Aku mulai menganalisis program aiko, mencari adakah perintah atau memori yang terhapus dari Aiko, karena ia sering melakukan hal yang slah meski input yang diberikan sudah benar. seperti sekarang ini,aiko membuatkan Jus untukku padahal aku tak memintanya
"Kopiku masih ada Aiko, kau tidak perlu repot2 membuat jus" Aku menggumam sendiri, karena aku tau Aiko tidak bisa menerima perintah melalui sensor suara.
Dia adalah robot kuno yang berbadan besar dan merupakan project awal ayahku dalam pembuatan robot. Entah motif apa yang membuat ayahku menamainya Aiko, karena bagiku nama itu benar2 tidak sesui dengan postur robot ini yang besar dan lebih mirip robot cowok (hahahaha, padahal robot kan tidak berkelamin)
Tapi yang paling aku suka dari robot usang yang namanya tak mecing ini adalah kapasitas mesinnya yang kuat dipake apapun, ngegame berjam2 dan dengerin musik kenceng, hahahaha... robot2 ayahku yang langsing tak sanggup mengalahkan sound yang dihasilkan Aiko.Toplah pokoknya...
"HAh...apa ini?" aku memicingkan mataku, mengamati benda asing yang terdeteksi ditubuh aiko..
"Pasti kerjaannya Mochin" Aku merogoh punggung Aiko dan menemukan sebuah buku anak2 terselip dikabel2nya...
"HAsy... pantesan eror terus waktu diprogram ulang, kabelnya ada yang keganjel ne buku"aku geleng2 kepala
"Apa kau sudah selesai Ariol"Ibu tiba2 muncul dibalik pintu kamarku, membuatku meloncat karena kaget..
"Sudah..hanay tinggal membetulkan kabel yang renggang saja. Ibu...bolehkah aku pergi sekarang? Shino sudah menungguku terlalu lama distasiun"
"Baiklah,jangan pulang terlalu malam" Aku meloncat kegirangan, aku mengecup pipi ibuku sesaat sebelum berlari keluar. berlari menuju stasiun yang tak jauh dari rumahku..
Dengan kereta cepat bawah tanah.aku menuju kota Obito,panasnya stasiun membuatku terpaksa membuka jaketku, Awal musim panas yang bikin gerah.butuh waktu 15 menit untuk sampai dikota yang aku tuju tapi sampai distasiun Obito aku tak menemukan sosok Shino. Aku menggigit bibirku, cemas. Massageku tak ada yang dibalas satupun oleh Shino.
aku berjalan kedepan stasiun dengan elevator, seorang laki2 berjaket kuning dengan model rambut yang aneh melirikku tajam ketika berpapasan denganku dielevator,Aku sih cuek ajah...asal dia tidak menyentuhku atau menggangguku...tapi ups..tiba2 kurasakan sebuah tangan menarikku, aku menoleh cepat, dan aku menemukan sosok itu sudah disampingku...
"Tobi..."teriakan ibu tak digubrisnya, malah kaki2 kecilnya melompat menyebrangi danau disusul oleh langkah2 berdecit toto.Diam2 aku berjingkat2 berjalan dibelakang ibu
"Hei...kau juga mau kemana?" ibu menarik kerah jaketku, hampir aku terjerembab direrumputan.aku meringis
"Aku ada kencan dengan Shino hari ini"
"Tidak boleh,Kau harus seleseikan tugasmu dulu" Aku merengut, berjalan kembali kedalam rumah sambil jari2 tanganku mengetik massage pada Shino.
maav shino..sepertinya aku agak terlambat, aku tidak berhasil kabur.. (_ _')>
Aku kembali kekamarku dengan kesal, menatap Aiko, robot pertama buatan ayahku yang harus aku perbaiki programnya karena sering eror, maklum usia robot itu sendiri lebih tua dariku.
"Baiklah Aiko, mari kita bekerja sama supaya kau cepat sembuh"
Aku mulai menganalisis program aiko, mencari adakah perintah atau memori yang terhapus dari Aiko, karena ia sering melakukan hal yang slah meski input yang diberikan sudah benar. seperti sekarang ini,aiko membuatkan Jus untukku padahal aku tak memintanya
"Kopiku masih ada Aiko, kau tidak perlu repot2 membuat jus" Aku menggumam sendiri, karena aku tau Aiko tidak bisa menerima perintah melalui sensor suara.
Dia adalah robot kuno yang berbadan besar dan merupakan project awal ayahku dalam pembuatan robot. Entah motif apa yang membuat ayahku menamainya Aiko, karena bagiku nama itu benar2 tidak sesui dengan postur robot ini yang besar dan lebih mirip robot cowok (hahahaha, padahal robot kan tidak berkelamin)
Tapi yang paling aku suka dari robot usang yang namanya tak mecing ini adalah kapasitas mesinnya yang kuat dipake apapun, ngegame berjam2 dan dengerin musik kenceng, hahahaha... robot2 ayahku yang langsing tak sanggup mengalahkan sound yang dihasilkan Aiko.Toplah pokoknya...
"HAh...apa ini?" aku memicingkan mataku, mengamati benda asing yang terdeteksi ditubuh aiko..
"Pasti kerjaannya Mochin" Aku merogoh punggung Aiko dan menemukan sebuah buku anak2 terselip dikabel2nya...
"HAsy... pantesan eror terus waktu diprogram ulang, kabelnya ada yang keganjel ne buku"aku geleng2 kepala
"Apa kau sudah selesai Ariol"Ibu tiba2 muncul dibalik pintu kamarku, membuatku meloncat karena kaget..
"Sudah..hanay tinggal membetulkan kabel yang renggang saja. Ibu...bolehkah aku pergi sekarang? Shino sudah menungguku terlalu lama distasiun"
"Baiklah,jangan pulang terlalu malam" Aku meloncat kegirangan, aku mengecup pipi ibuku sesaat sebelum berlari keluar. berlari menuju stasiun yang tak jauh dari rumahku..
Dengan kereta cepat bawah tanah.aku menuju kota Obito,panasnya stasiun membuatku terpaksa membuka jaketku, Awal musim panas yang bikin gerah.butuh waktu 15 menit untuk sampai dikota yang aku tuju tapi sampai distasiun Obito aku tak menemukan sosok Shino. Aku menggigit bibirku, cemas. Massageku tak ada yang dibalas satupun oleh Shino.
aku berjalan kedepan stasiun dengan elevator, seorang laki2 berjaket kuning dengan model rambut yang aneh melirikku tajam ketika berpapasan denganku dielevator,Aku sih cuek ajah...asal dia tidak menyentuhku atau menggangguku...tapi ups..tiba2 kurasakan sebuah tangan menarikku, aku menoleh cepat, dan aku menemukan sosok itu sudah disampingku...
Komentar
Posting Komentar